Rabu, 20 Februari 2013

Benarkah Orang Baik Belum Tentu Masuk Surga ? buyutku kue luh..............

Benarkah Orang Baik Belum Tentu Masuk Surga ?
















Apakah Bunda Theresa yang sepanjang usia nya dibaktikan untuk umat miskin India harus masuk neraka ? Apakah Paus Paulus II yang pernah menjamu calon pembunuhnya dengan baik hingga si calon pembunuhpun membatalkan rencana pembunuhan tersebut juga tak pantas masuk surga ? Apakah Mahatma Gandi yang secara lembut, sabar dan selalu menggunakan jalan damai untuk membela kemerdekaan rakyat India juga harus masuk neraka ? Bagaimana pula dengan sebagian dari milyaran umat manusia non Islam yang baik hati, apakah mereka harus masuk neraka dibanding sebagian dari milyaran umat Islam tapi buruk perilakunya?

Apakah Akhlak Menentukan Seseorang Masuk Surga atau Tidak ?
Ada satu jawaban yang singkat, jelas dan tegas untuk pertanyaan tersebut yaitu, “kalau memang akhlak dijadikan patokan oleh Tuhan untuk menentukan pantas tidaknya seseorang masuk surga, maka agama tidak diperlukan lagi di muka bumi ini”

Kalau memang akhlak kriteria utama menentukan masuk surga atau tidaknya seseorang, maka untuk apa lagi agama, karena tanpa agama saja orang bisa berbuat baik. Di negeri atheis seperti di Rusia, China, atau di negeri sekuler seperti Eropa dan Amerika, ditemukan banyak orang yang tak beragama tapi memiliki akhlak yang luar biasa baiknya. Tidak usah jauh-jauh, pasti kita sering menemukan diantara teman atau tetangga kita akhlaknya sangat baik, ia mengaku punya agama tapi tak pernah sholat atau ke gereja, tapi nyatanya akhlaknya lebih baik dari umat Islam yang rajin beribadah.


Sifat baik adalah fitrah yang diberikan Allah sejak kita didalam kandungan. Fitrah (sifat-sifat baik) adalah kecenderungan manusia untuk berbuat kebaikan, seperti halnya binatang buas diberi Allah kecenderungan untuk bersifat buas, mereka akan tetap buas walaupun manusia berusaha menjinakkannya. Hawa nafsu dan pilihan manusia sendiri yang membuat seorang manusia menjadi jahat dan berperilaku buruk.


Dalam sebuah hadits qudsi Allah SWT berfirman : “Sesungguhnya Aku menciptakan hamba-hamba-Ku dalam keadaan hanif (lurus) semuanya. Dan sesungguhnya mereka didatangi oleh setan yang menyebabkan mereka tersesat dari agama mereka” (HR Muslim).
Allah menganugerahi manusia kesempatan untuk memilih yang baik atau yang buruk sesuai firman Allah: “Dan Kami telah menunjukkan kepadanya dua jalan. (QS, Al-Balad 90 : 10). “Sesungguhnya Kami telah menunjukinya jalan yang lurus; ada yang bersyukur dan ada pula yang kafir.” (QS, Al-Insaan 76 : 3).
Kemudian setan berusaha mengaburkan jalan yang benar sehingga jalan yang baik oleh manusia dikira sesat, dan jalan yang sesat dikira benar. Allah SWT berfirman dalam Al-Quran: “Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu;Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.
(Al-Baqoroh 2 : 216) Namun tujuan tulisan ini sama sekali bukan untuk menyatakan bahwa akhlak yang baik tidak penting, atau menjadi muslim yang berperilaku buruk lebih baik daripada non-Islam yang baik hati. Tujuan tulian ini agar kita menyadari bahwa Tuhan tidak menuntut dari manusia sekedar akhlak yang baik, tapi juga ada hal lain yang lebih utama dibanding akhlak.

Bahkan Akhlak Seorang Muslim Yang Baik Sekalipun Tidak Cukup Untuk Membuatnya Masuk Surga.

            Saat Rasulullah SAW lagi thawaf. Rasulullah SAW bertemu dengan seorang anak muda yang pundaknya lecet-lecet. Setelah selesai thawaf Rasulullah SAW bertanya kepada anak muda itu : "Kenapa pundakmu itu ?" Jawab anak muda itu : "Ya Rasulullah, saya dari Yaman, saya mempunyai seorang ibu yang sudah udzur.
Saya sangat mencintai dia dan saya tidak pernah melepaskan dia. Saya melepaskan ibu saya hanya ketika buang hajat, ketika sholat, atau ketika istirahat, selain itu sisanya saya selalu menggendongnya". Lalu anak muda itu bertanya: " Ya Rasulullah, apakah aku sudah termasuk kedalam orang yang sudah berbakti kepada orang tua?" Nabi SAW sangat terharu mendengarnya, sambil memeluk anak muda itu ia berkata : "Sungguh Allah ridho kepadamu, kamu anak yang soleh, anak yang berbakti, tapi anakku ketahuilah, cinta orangtuamu tidak akan terbalaskan oleh pengorbanan dan kebaikanmu". Dari hadist tersebut kita mendapat gambaran bahwa amal ibadah kita ternyata tidak cukup untuk membalas cinta dan kebaikan orang tua kita terhadap anaknya. Kita merasa sudah cukup, tapi dalam perhitungan Allah nilai jasa kedua orang tua pada anaknya jauh lebih besar nilainya dari yang dibayangkan manusia. Pasti ada sesuatu perbuatan lain yang harus kita lakukan untuk memperbanyak balas budi kita pada kedua orang tua kita. Diantaranya dengan cara menjadi anak yang sholeh dan selalu mendoakan kedua orangtua kita.


Untuk membalas budi kedua orang tua saja kita tidak akan pernah sanggup, apalagi membalas kebaikan Tuhan yang mengkaruniakan kita fitrah kasih sayang pada kedua orang tua kita, yang mengkaruniakan kita mata yang mampu melihat, telinga yang mampu mendengar, lidah yang mampu merasakan kelezatan makanan, yang telah mengkaruniakan kita udara secara gratis.


Ada perspektif yang sama antara hadits tersebut barusan dengan hadits berikut ini. Rasulullah SAW pernah berkata, “Amal soleh yang kalian lakukan tidak bisa memasukkan kalian ke surga”. Lalu para sahabat bertanya: “Bagaimana dengan Engkau ya Rasulullah ?”. Jawab Rasulullah SAW : “Amal soleh sayapun juga tidak cukup”. Lalu para sahabat kembali bertanya : “Kalau begitu dengan apa kita masuk surga?” . Nabi SAW kembali menjawab : “Kita dapat masuk surga hanya karena rahmat dan kebaikan Allah semata”. Jadi sholat kita, puasa kita, taqarub kita kepada Allah sebenarnya bukan untuk surga tetapi untuk mendapatkan rahmat Allah. Dengan rahmat Allah itulah kita mendapatkan surga Allah. Amal soleh yang kita lakukan sepanjang hidup kita (walau setiap hari puasa dan sholat malam) tidaklah cukup untuk mendapatkan tiket masuk surga. Amal soleh sesempurna apapun yang kita lakukan seumur hidup kita tidaklah sebanding dengan nikmat surga yang dijanjikan Allah. Surga itu hanyalah sebagian kecil dari rahmat Allah, kita masuk surga bukan karena amal soleh kita, tetapi karena rahmat Allah.


Apa makna dari kedua hadits tersebut diatas ? Yaitu bahwa perbuatan baik (akhlak) dan ibadah kita ternyata tidak mampu untuk mendapatkan tiket ke surga. Hanya karena rahmat-Nya lah kita bisa ke surga. Akhlak dan amal ibadah juga tidak cukup menjamin kita terbebas dari api neraka, hanya ampunan-Nya lah yang bisa membuat kita terbebas dari api neraka. Karena itu kita diminta banyak memohon rahmat dan ampunan Allah.


Pertanyaan berikutnya (dikaitkan dengan judul tulisan ini) adalah apa syaratnya agar doa kita untuk memohon rahmat dan memohon ampunan Allah bisa diterima? tidak semua orang diberi rahmat surga, dan tidak semua orang diberi ampunan dari ancaman neraka. Karena itu Allah menentukan syarat utamanya adalah beriman kepada-Nya dan rasul-Nya (melalui syahadat). Ia harus memiliki aqidah yang benar, memahami siapa Tuhan yang disembahnya dengan benar, apa yang dimaui-Nya, bagaimana cara mencintai-Nya. Inilah syarat utama agar permohonan rahmat dan ampunan kita bisa diterima.

Apakah Benar Anggapan Bahwa Sifat Allah yang Maha Pengasih dan Penyayang Akan Membuat Allah Tidak Mungkin (Tega) Menghukum Orang Yang Baik Hati ?


Di akhirat kelak orang yang tidak beriman kepada Allah akan membawa amal kebaikannya ke hadapan Allah, tapi kemudian Allah tidak menerimanya, seperti tersebut dalam Al Qur’an surat Al Furqan ayat 23, “Dan Kami hadapi segala amal yang mereka kerjakan, lalu Kami jadikan amal itu (bagaikan) debu yang berterbangan”.


Ibarat seorang pembantu yang bekerja keras pada majikannya, setiap hari ia bangun pagi membersihkan rumah, mencuci pakaian, menyapu halaman, menjaga keselamatan anak majikan selama majikan bekerja diluar. Namun sang pembantu yang rajin ini ternyata tidak sopan dalam kata dan perilaku, Sang pembantu tidak mau berusaha memperbaiki sikapnya ini pada atasannya, karena ia mempunyai pendapat sendiri tak mungkin majikan akan memecatnya karena ia sudah bekerja sangat keras dan merawat anak-anak majikannya dengan baik. Ia tidak juga berusaha mencari tahu apa yang diinginkan sang majikan. Padahal jelas sang majikan sudah menulis tatatertib dan uraian kerja pembantu rumah tangga, diantaranya disebutkan bahwa kesopanan adalah syarat terpenting bekerja di rumah majikan tersebut. Bahkan terkadang ia sombong dan keras hati serta menyimpulkan sendiri bahwa sebagai orang yang berintelektual tinggi seharusnya majikannya bisa menerima kekurangan sang pembantu. Iapun kaget ketika di akhir bulan, sang majikan memecatnya dengan alasan tidak sopan. Ia protes tapi majikannya punya hak.


Analogi sederhana ini, menyiratkan bahwa agar doa, ampunan, amal dan ibadah kita bisa diterima Allah hendaknya kita mengenal Allah secara baik, melalui perenungan dan makrifatullah. Kitapun sebagai hamba Allah perlu mencari tahu apa sebenarnya syarat utama yang diinginkan Allah agar segala amal ibadah dan akhlak baik kita diterima Allah. Tidak susah mengenal Allah karena karya-Nya ada disekeliling kita, yaitu alam semesta ini, bahkan Ia telah memperkenalkan diri-Nya pada manusia melalui kitab-kitab suci dan ajaran nabi-Nya. Dengan mengenal Allah secara baik kita akan tahu bahwa Allah sangatlah penyayang, demikian sabar dengan kelemahan manusia, terlalu banyak kesalahan kita yang dimaafkan-Nya, bahkan kita akan tahu bahwa terlalu berlebihan kalau keimanan, amal ibadah dan kebaikan kita dibalas dengan surga yang luar biasa nikmatnya. Dengan hati yang bersih dan ilmu yang cukup juga akan memudahkan kita memahami mengapa Allah mengancam orang-orang tidak beriman dan yang buruk akhlaknya dengan neraka.


Memahami Allah dengan menggunakan kemampuan akal manusia adalah sia-sia, karena hakikat sifat-sifat Allah tidak dicerna oleh akal manusia, tapi oleh hati manusia. Hati manusia akan membantu kita memahami Allah, karena didalam hati bersemayam fitrah manusia yang salah satunya memiliki sifat-sifat cinta kepada Allah. Hatipun perlu dibersihkan terlebih dahulu dari kotoran (sifat sombong, dengki, kikir, dsbnya) agar fitrah manusia bisa diaktifkan untuk memahami sifat-sifat Allah dengan baik.

Tanpa Mengenal Sifat Allah Dengan Baik Maka Sia-sialah Akhlak Baik, Amal dan Ibadah Kita


Melalui pengenalan yang baik terhadap Allah melalui cara-cara yang diatur dalam Qur’an dan hadits, akan kita temukan bahwa Allah mensyaratkan aqidah Islam yang benar sebelum segala amal ibadahnya diterima.


Aqidah adalah hal yang pokok yang membedakan Islam dengan agama lainnya. Aqidah adalah fondasi bangunan seorang umat Muslim, sedang ibadah (syariah) adalah dinding bangunan seorang Muslim, lalu akhlak adalah atapnya. Tanpa fondasi maka ia pun tidak bisa mendirikan bangunan diri seorang Muslim, tanpa aqidah yang benar dan lurus iapun tidak pantas disebut seorang Muslim. Tanpa ibadah yang sesuai syariah Islam, iapun belum sempurna untuk dikatakan sebagai sebuah bangunan yang bernama Muslim. Demikian pula, tanpa Atap yang bernama akhlak, bangunan yang bernama Muslim ini belum utuh dan akan mudah rusak oleh hujan dan panas. Muslim yang baik wajib memiliki ketiga syarat ini (aqidah, ibadah dan akhlak) secara lengkap, tidak kurang satupun, dan harus sempurna. Bila aqidahnya salah, maka kekal lah ia di neraka, bila ibadah dan akhlak buruk maka ia ‘mungkin’ masih berpeluang masuk surga setelah di’cuci’ dulu di neraka. Semoga kita tidak termasuk sebagai orang yang di’cuci’ dulu, apalagi kekal, di neraka. Mumpung kita masih hidup di dunia ini, semoga kita diberi ilmu oleh Allah SWT mengenai kedahsyatan akhirat dan neraka, supaya kita tidak menggampangkan diri untuk menganggap bahwa di’cuci’ di neraka adalah bukan masalah besar. Tidak untuk sedetikpun ! Naudzu billah min dzalik.


Aqidah adalah apa yang diyakini seseorang, bebas dari keraguan. Aqidah adalah iman yang teguh dan pasti, yang tidak ada keraguan sedikitpun bagi orang yang meyakininya. Aqidah merupakan perbuatan hati, yaitu kepercayaan hati dan pembenarannya kepada sesuatu. Aqidah Islam merupakan syarat pokok menjadi seorang mukmin, dan merupakan syarat sahnya semua amal kita. Untuk memperoleh aqidah yang lurus kita perlu mempelajari dan memahami sifat-sifat Allah dan apa-apa yang disukai dan dibenci Allah. Tanpa aqidah yang lurus maka amal ibadah kita tidak diterima-Nya. Salah satu hal yang paling dibenci Allah SWT adalah syirik, yaitu mensejajarkan diri-Nya dengan makhluk atau benda ciptaan-Nya. Allah berfirman, “Jika kamu mempersekutukan (Tuhan), niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah kamu termasuk orang yang merugi” (QS, Az-Zumar: 65).


Aqidah adalah tauqifiyah, artinya tidak bisa ditetapkan kecuali dengan dalil, dan tidak ada medan ijtihad atau berpendapat didalamnya. Sumbernya hanya al-Qur’an dan as-Sunnah, sebab tidak ada yang lebih mengetahui tentang sifat-sifat Allah selain Allah sendiri. Aqidah Islamiyah adalah keimanan yang teguh dan bersifat pasti kepada Allah SWT dengan segala pelaksanaan kewajiban, bertauhid dan ta’at kepada-Nya, beriman kepada Malaikat-Malaikat-Nya, Rasul-Rasul-Nya, Kitab-Kitab-Nya, hari akhir, taqdir baik dan buruk dan mengimani seluruh apa-apa yang sudah shahih tentang Prinsip-Prinsip Agama (Ushuluddin), perkara-perkara yang ghaib, beriman kepada apa yang menjadi ijma’ (konsensus) dari Salafush Shalih, serta seluruh berita-berita qath’i (pasti), baik secara ilmiah maupun secara amaliyah yang telah ditetapkan menurut al-Qur-an dan as-Sunnah yang shahih serta ijma’ Salafush Shalih.


Begitu pentingnya aqidah dalam Islam, sehingga pelurusan aqidah adalah dakwah yang pertama-tama dilakukan para rasul Allah, setelah itu baru mereka mengajarkan perintah agama (syariat) yang lain. Didalam Al Qur’an, surat Al-A’raf ayat 59, 65, 73 dan 85, tertulis beberapa kali ajakan para nabi, “Wahai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada Tuhan selain-Nya”. Dengan demikian ilmu Tauhid sebagai ilmu yang menjelaskan aqidah yang lurus, merupakan ilmu pokok yang harus dipahami sebaik mungkin oleh setiap umat Islam yang ingin memperdalam ilmu agamanya. Tanpa aqidah yang benar seseorang akan terbenam dalam keraguan dan berbagai prasangka, yang lama kelamaan akan menutup pandangannya dan menjauhkannya dari jalan hidup kebahagiaan. Tanpa aqidah yang lurus seseorang akan mudah dipengaruhi dan dibuat ragu oleh berbagai informasi yang menyesatkan keimanan kita.

Wallahu a’lam bish shawab.



layanan beka di SMP nurul huda

 LAPORAN
PRAKTEK LAYANAN BIMBINGAN SISWA
 






Diajukan sebagai Salah Satu Tugas Individu Mahasiswa Pada
Praktek Pengalaman Lapangan (PPL)
Institut Agama Islam Imam Ghozali (IAIIG)
Di SMP Nurul Huda Gandrungmangu
Tahun Ajaran 2012/ 2013
Disusun Oleh :
Nama               : NUR KHAYATI
NIM                : 092320110
Fakultas           : Tarbiyah
Priode             : 2012/ 2013

FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM IMAM GHAZALI (IAIIG) CILACAP TAHUN 2013



HALAMAN PENGESAHAN

Laporan Layanan Bimbingan Siswa ini telah disetujui dan disahkan sebagai salah satu tugas individu mahasiswa pada Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) Keguruan Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Imam Ghozali (IAIIG) Kesugihan Cilacap di SMP Nurul Huda Gandrungmangu tahun akademik 2012 / 2013 yang dilaksanakan mulai tanggal 09 Januari 2013 sampai dengan tanggal 18 Februari 2013.

Disetujui dan disahkan pada :
Hari               :  Senin
Tanggal         : 18 / Februari /2013


Mengetahui     :
Kepala sekolah                                                            Guru BK
SMP Nurul Huda                                                        SMP Nurul huda
                                                   

H. Markum Thahir                                                      Muh. Asnawi, S.Sos.I
NIP._                                                                          NIP._

                                                   Dosen Pembimbing Lapangan


                                                     Fachrur Rozi, M. Hum
                                                      NIK. 





HALAMAN PENYERAHAN TUGAS PPL

Telah menyerahkan laporan Praktik Lapangan Bimbingan Siswa kepada Guru BK, DPL, dan Panitia PPL Fakultas Tarbiyah, Institut Agama Islam Imam Ghozali (IAIIG) Cilacap.
Cilacap,18 Februari 2013

                        Mahasiswa Praktikan                                                  Guru BK
                                               
            Nur Khayati                                                                Muh. Asnawi, S.Sos.I
NIM.092320110                                                         NIP_


Panitia PPL                                                                 DPL

                                          
(                                               )                                               Fachrur Rozi, M. Hum
                                                                                                NIK_             









KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT Tuhan yang telah memberikan kasih sayang, hidayah dan kekuatannya kepada saya dalam menyusun Laporan Layanan Bimbingan Siswa di SMP Nurul Huda Gandrungmangu, Cilacap. Laporan Layanan Bimbingan Siswa ini disusun guna melengkapi salah satu tugas Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Keguruan Institut Agama Islam Imam Ghozali (IAIIG) Cilacap Tahun 2013, tentang Layanan Bimbingan dan Konseling kepada siswa/siswi di sekolah merupakan salah satu hal yang tidak bisa dipisahkan dengan dunia pendidikan (sekolah), karena dengan Layanan Bimbingan dan Konseling, para siswa/siswi diberi motivasi dan bantuan secukupnya untuk bisa menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang dihadapinya sendiri, sehingga siswa/siswi sejak dini sudah dilatih menjadi orang yang dewasa dalam mengambil keputusan dan menyelesaikan permasalahan hidup yang dihadapinya.
Selanjutnya saya menyadari bahwa laporan Layanan Bimbingan ini tersusun bukan mutlak hasil dari jerih payah saya sendiri, melainkan banyak pihak yang turut andil membantu saya dalam menyusun laporan ini, maka penyusun tidak lupa mengucapkan  banyak  terima kasih kepada :
1.      Bapak KH. Drs. Nasrulloh Muchson, selaku Rektor IAIIG Cilacap beserta segenap Civitas Akademika.
2.      Bapak Lumaur Ridlo,S. Psi. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah IAIIG Cilacap
3.      Bapak Fachrur Rozi, M. Hum selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL)
4.      Bapak H. Markum Thahir, selaku Kepala Sekolah SMP Nurul Huda Gandrungmangu Cilacap, yang telah memperkenankan saya selaku Mahasiswa Praktikan PPL dengan senang hati dan memberi kesempatan serta mendukung pada semua kegiatan yang saya agendakan.
5.      Bapak Muh. Asnawi,S.Sos.I selaku Guru BK/BP yang saya jadikan sebagai tempat  “berbagi” tentang masalah-masalah yang hadapi dalam pelaksanaan PPL.
6.      Bapak/Ibu Guru dan seluruh Staf karyawan SMP Nurul Huda Gandrungmangu, atas kritik saran dan pengalaman yang telah diberikan.
7.      Pupung Kismanto, selaku klien yang mau berbagi keluh-kesah dengan saya.
8.      Seluruh siswa-siswi SMP Nurul Huda Gandrungmangu, yang telah ikut serta dalam kegiatan yang diselenggarakan dalam PPL Keguruan IAIIG Cilacap tahun 2013
9.      Seluruh sahabat-sahabati anggota PPL Keguruan IAIIG Cilacap Tahun 2013, atas kekompakan dan kesetiakawanannya dalam suka dan duka.
10.  Ayah, ibu, adikku serta Beiby tercinta yang senantiasa memberikan dorongan baik moril maupun spiritual, sehingga saya merasa percaya diri dalam setiap mengambil keputusan.
11.  Dan seluruh pihak – pihak yang telah membantu saya baik secara langsung maupun tidak langsung, moril maupun spirituil, dengan ketulusan dan keikhlasan, semoga semua ternilai sebagai ‘Amalan Maqbullan ‘Indallah. Amien. Kepada semua, penyusun hanya dapat mengucapkan Jazakumullah Khairan Katsiran, dan terima kasih yang sebesar – besarnya.
Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, maka dari itu penyusun mengharapkan saran dan kritik yang membangun guna perbaikan selanjutnya. Penyusun berharap semoga laporan ini dapat berguna khususnya bagi penyusun dan umumnya bagi semua pembaca.
Cilacap,18 Februari 2013
Mahasiswa Praktikan

NUR KHAYATI
NIM :092320110
DAFTAR ISI
                                                                                       
HALAMAN JUDUL                                                                                                                       
HALAMAN PENGESAHAN                                                                                
HALAMAN PENYERAHAN TUGAS                                                                
KATA PENGANTAR                                                                                            
DAFTAR ISI                                                                                                            
BAB I    : PENDAHULUAN                                                                                  
A. Latar Belakang                                                                                          
B. Pengertian Bimbingan dan Konseling                                                       
C. Tujuan Bimbingan dan Konseling                                                             
D. Fungsi Bimbingan dan Konseling                                                                  
BAB II  : URAIAN ISI                                                                                            
A. Identifikasi Klien                                                                                        
B. Informasi Data                                                                                            
C. Diagnosa                                                                                                   
D. Pragnosa                                                                                                    
E. Pemberian Bantuan                                                                                    
F. Follow Up                                                                                                  
G. Evaluasi                                                                                                     
BAB III : PENUTUP                                                                                             
A. Kesimpulan                                                                                               
B. Saran – saran                                                                                             


BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG MASALAH
Pendidikan memiliki peranan yang sangat penting dalam mewujudkan masa depan bangsa. Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan hidup manusia yang sangat penting. Pendidikan mutlak ada dan selalu diperlukan selama ada kehidupan. Semua proses yang dilakukan dalam pendidikan pada hakekatnya adalah membentuk akhlak yang terpuji pada diri anak. Melalui pendidikanlah memungkinkan adanya suatu usaha yang sistematis untuk merekayasa sedemikian rupa dalam membentuk watak dan karakter seorang anak seperti apa yang diinginkan.
Pendidikan adalah fenomena utama dalam kehidupan manusia di mana orang yang telah dewasa membantu pertumbuhan dan perkembangan  peserta didik untuk menjadi dewasa. Pada masa ini siswa mulai mengalami perubahan pada dirinya yang meliputi aspek fisik, sosial, mental dan intelektual. ciri yang paling menonjol pada masa ini adalah besarnya dorongan untuk memperoleh pengakuan eksistensi dirinya serta besarnya dorongan untuk memasuki  kehidupan sebaya, sehingga pada masa-masa ini sangat rentan sekali terjadi koflik-konflik sosial diantara remaja yang satu dengan lainnya.
Sehubungan dengan hal tersebut, maka sekolah sebagai salah satu tempat mengenalkan nilai-nilai sudah seharusnya tahu terhadap kondisi yang di alami oleh para siswa / siswinya yang nota benenya sedang dalam masa remaja, yaitu dengan adanya layanan Bimbingan Siswa. Layanan Bimbingan Siswa ini, lebih menekankan kepada aspek bimbingan pribadi / sosial, belajar dan karier.
Bimbingan dan konseling merupakan upaya proaktif dan sistematik dalam memfasilitasi individu mencapai tingkat perkembangan yang optimal, pengembangan perilaku yang evektif, pengembangan lingkungan, dan peningkatan fungsi atau manfaat individu dalam lingkungannya. semua perubahan perilaku tersebut merupakan proses perkembangan individu, yakni proses interaksi antara individu dan lingkungan melalui interaksi yang sehat dan produktif.
Bimbingan dan konseling memegang tugas dan tanggung jawab yang penting untuk mengembangkan lingkungan, membangun interaksi dinamis antara individu dengan lingkungan, membelajarkan individu untuk mengembangkan, merubah dan memperbaiki perilaku.

B.     PENGERTIAN BIMBINGAN DAN KONSELING
 Bimbingan adalah pemberian bantuan kepada orang atau sekelompok orang dalam dalam membuat pilihan- pilihan secara bijaksana dan dalam mengadakan penyesuaian diri terhadap tuntunan- tuntunan hidup. Konseling yaitu suatu pertalian timbale balik antara dua orang individu dimana yang seorang (koselor) membantu yang lain (konselee), supaya ia dapat memahami dirinya dalam hubungan dengan masalah- masalah hidup yang dihadapinya pada waktu itu dan pada waktu yang akan datang. Layanan bimbingan dan konseling pada siswa merupakan bantuan yang diberikan kepada siswa dalam rangka upaya menemukan pribadi, mengenal lingkungan dan merencanakan masa depan. Bimbingan dalam rangka menemukan pribadi disini, dimaksudkan membantu siswa untuk mengenal kelebihan dan kekurangan yang di miliki, sehingga diharapkan akan muncul rasa percaya kepada dirinya sendiri.

C.    TUJUAN BIMBINGAN DAN KONSELING
Tujuan umum Layanan Bimbingan siswa adalah
1.      Untuk memberikan bantuan kepada siswa / siswi yang memiliki masalah, baik yang berhubungan dengan sekolah, pribadi, kelompok, keluarga, maupun masalah lainya agar bisa memecahkan masalahnya sendiri secara dewasa dan bijaksana.
2.      Agar siswa / siswi memiliki kepercayaan kepada diri, sehingga dalam menghadapi masalah yang ada bisa terbuka dan mau menerima masukan dari orang lain
3.      Memberikan pemahaman kepada siswa / siswi bahwa setiap orang pasti punya masalah dan memberikan kenyakinan kepada siswa / siswi bahwa setiap masalah pasti bisa dicarikan jalan keluar dan diselesaikan dengan baik
4.      Layanan Bimbingan dan Konseling ini juga bertujuan mengenal lebih dekat latar belakang pribadi siswa / siswi yang mempunyai masalah, baik dalam kesulitan komunikasi, keluarga maupun masalah-masalah lainya, kemudian mengidentifikasikan sebab-sebab permasalahan dan akhir memberikan alternatif pemecahan permasalahan atau kesulitannya dan mendapatkan solusi atas permasalahan atau kesulitan yang sedang dihadapi.
Tujuan diadakan bimbingan siswa ini pada dasarnya mengarah kepada pemberian bantuan pada siswa untuk memecahkan masalahnya serta mampu mengembangkan dirinya sesuai dengan kecakapan, minat dan bakat secara optimal sehingga mampu menjadi pribadi yang mandiri.

D.    FUNGSI BIMBINGAN DAN KONSELING
Dalam Bimbingan dan Konseling dimasing-masing institusi pendidikan diantaranya fungsinya adalah sebagai berikut :
a)      Fungsi pemahaman
Memberikan pemahaman kepada peserta didik mengenai berbagai faktor penyebab masalah yang dihadapi atau memberikan pemahaman terhadap siswa, lingkungan siswa demi perkembangan siswa sendiri
b)      Fungsi Pencegahan
Fungsi ini diberikan guna untuk tercegahnya atau terhindarnya siswa dari berbagai permasalahan atau kesulitan yang dapat mengganggu, menghambat, ataupun menimbulkan kesulitan dalam proses perkembangannya
c)      Fungsi Pengetasan
Dengan diberikannya bimbingan kepada siswa yang mengalami kesulitan diharapkan menghasilkan suatu solusi yang dapat mengatasi masalah- masalah atau kesulitan siswa.
d)      Fungsi Pemeliharaan dan Pengembangan
Fungsi ini merupakan proses yang harus terus dilakukan supaya siswa diharapkan akan dapat terpelihara dan berkembangnya kompetensi yang dimiliki siswa dalam rangka mewujudkan hakikat pendidikan.

Gandrungmangu, 18 Februari 2013
Guru BK

Mahasiswa Praktikan






Muh. Asnawi, S. Sos. I
NIP_

Nur Khayati
NIM 092320110




BAB II
URAIAN ISI
A.    Identifikasi Klien
Nama                           :  Pupung Kismanto
Kelas                           : VIII D
Jenis Kelamin              :  Laki- laki
Tempat Tanggal lahir  :  Cilacap, 7 Mei 1997
Agama                         : Islam
Anak ke                       : ke 3
Jumlah saudara            :
a.       Anak kandung            : 3 (Tiga)
b.      Anak Tiri         :  -
c.       Anak Angakat : -
Status dalam keluarga : Anak Kandung
Bahasa Sehari- hari     :  Jawa
Alamat            Asal                : Gandrungmanis RT 02 RW 10
            Alamat Sekarang         : Gandrungmanis RT 02 RW 10
Hoby                           :  Sepak Bola
Cita – cita                    :  menjadi  orang sukses
Nama Orang Tua         :
a.       Ayah               : Yatiman (Alm)
b.      Ibu                   :  Ngaisah
Pekerjaan Orang Tua   :
a.       Ayah               :-
b.      Ibu                   : Penjahit        
Kasus     
:
-          Datang selalu terlambat
-          Sering membolos
-          Diasuh oleh orangtua tunggal (ayahnya meninggal sejak TK )
-          Kurang pengawasan dari orang tua


·         Kurang perhatian dari ayah, karena ayahnya sudah meninggal sejak TK
·         Diasuh oleh orang tua tunggal
·         Belum bisa menyesuaikan diri dengan guru dengan mata pelajaran tertentu


B.       Informasi Data
o   Proses pencarian data dan informasi
Data dan informasi diperoleh dari klien yang bersangkutan dengan mengdukan secara langsung permasalahan yang dihadapi  kepada konselor,  kemudian konselor menanggapi dengan shering dan interview dengan klien untuk menggali data dan informasi lebih lanjut.
o   Data diperoleh dengan menggalih informasi dari wali kelas, dan beberapa teman satu kelas mengenai keberadaan dan kebiasaan siswa yang menjadi klien tersebut.
C.      Diagnosa
·         Jenis masalah         :
Sering tidak berangkat sekolah atau bolos sekolah pada mata pelajaran tertantu.
·         Sebab masalah       :
Kurangnya perhatian dari orang tua dan merasa kesulitan dengan mata pelajaran.

D.    Pragnosa
Ø  Tujuan
         Memberikan alternatif solusi pemecahan masalah yang dihadapi dan pendampingan terhadap klien
Ø  Sasaran tingkah laku
·         Walaupun banyak masalah janganlah terlalu dipikirkan berusahalah bersikap sabar dalam menghadapi semua itu,  karena setiap permasalahan pasti ada jalan keluarnya
·         Merasa percaya diri dengan kemampuan yang dimiliki untuk mencintai setiap mata pelajaran.
·         Bagaimana klien dapat memposisikan dirinya untuk lebih baik dilingkungan  serta mampu mengembangkan pribadinya secara optimal.

Metode         : Konseling individu
Tempat         : Ruang Perpustakaan
Pelaksana     : Nur khayati

E.     Pemberian Bantuan
Ø  Konseler menyarankan kepada klien
1.     Menasehati tentang waktu belajar yang baik
2.     Berusaha menyukai setiap mata pelajaran.
3.     Sadarilah bahwa manusia tidak ada yang sempurna, kamu harus percaya dibalik kekuranganmu ada suatu kelebihan yang tidak semua orang miliki. kamu harus yakin semua itu. (Likuli Insanin Maziyatun)
4.     Syukurilah dengan apa yang kamu miliki dan percayalah bahwa Allah telah memberikn terbaik buat kamu

F.     Follow Up
Penyusun dalam memberikan tindak lanjut terhadap masalah tersebut adalah sebagai berikut:
1.      Memberikan perhatian khusus pada diri kasus
2.      Memberikan dorongan agar termotivasi untuk belajar
3.      Bekerjasama dengan wali kelas terkait untuk membantu mendukung kasus dalam belajar.
                             
G.    Evaluasi
Layanan bimbingan dan konseling yang diberikan kepada peserta didik merupakan proses yang berkesinambungan dan terus meneruskan, jadi harus ada pendamping secara intensif, kemudian memberikan sasaran dan pengarahan  yang sifatnya membangun dan memberikan motivasi agar lebih memiliki kepercayaan kepada diri sendiri, bahwa allah itu maha adil dan mengetahui apa yang terbaik bagi mahluknya, maka kita harus menerima apa yang telah dikehendaki oleh allah maka kita harus menerima dengan lapang dada, kemudian memberikan bantuan dalam mencari solusi pemecahan masalah, pada akhirnya peserta didik tersebut bisa menentukan masa depannya sendiri dengan tanggung jawab




BAB III
PENUTUP

A.     KESIMPULAN
Layanan Bimbingan dan konseling yang dilakukan oleh kami adalah suatu proses pembelajaran dan pelatihan yang dilakukan dalam menangani siswa yang memiliki masalah dengan berbagai metode yang dapat digunakan dengan maksud agar upaya pemecahan masalah atau mencari solusi bisa terealisir secara langsung dan dapat menjadi pedoman bagi kami ketika terjun secara nyata dalam dunia pendidikan nantinya.
            Dari praktek Layanan Bimbingan dan Konseling yang kami lakukan selama praktek pengalaman lapangan (PPL) di SMP Nurul Huda Gandrungmangu dapat kami ambil kesimpulan sebagai berikut :
1)      Setiap peserta didik yang memiliki permasalahan perlu mendapatkan bimbingan dan arahan, sehingga setiap guru diharapkan memiliki kepekaan terhadap peserta didiknya.
2)      Pada dasarnaya siswa yang bermasalah adalah siswa yang kurang mendapat  perhatian dan pengarahan dari orang tua.
3)      Dengan bimbingan yang diberikan diharapkan mampu memberi solusi terhadap permasalahan yang dihadapi oleh klien atau setidaknya dapat mengurangi permasalan yang sedang dihadapinya.
4)      Dalam Bimbingan dan Konseling permasalahan yang ada, tidak harus selesai secara langsung, akan tetapi perlu proses kesungguhan dan kesabaran dari pihak klien maupun konselor yang terus menerus / berkesinambungan sampai benar-benar masalah yang dihadapi selesai dengan baik.
B.     SARAN-SARAN
1)      Guru pembimbing dan konseling (BK) merupkan guru yang mau mencari dan memahami permasalahan yang dihadapi oleh peserta didik / siswa untuk kemudian melakukan pendekatan secara personal, untuk menggalih lebih lanjut tentang faktor-faktor penyebab masalah.
2)      Dalam berkomunikasi dengan klien, konselor hendaknya memakai asas kekeluargaan, kesukarelaan dan keterbukaan serta mau dan mampu menjadi “teman berbagi” dan juga bisa menyimpan rahasia klien demi kebaikan bersama
3)      Terjalinnya kerjasama yang baik antara pihak sekolah dan orang tua murid.










semoga bermanfaat bagi kamu nusa dan bangsa jiwa raga dan agama amin he.....................