LAPORAN
INDIVIDUAL
PRAKTEK LAYANAN BIMBINGAN SISWA
Diajukan
sebagai salah satu tugas individual mahasiswa pada praktek pengalaman lapangan
(PPL)
Di
SMP Nurul Huda Gandrungmangu
Tahun
Ajaran 2012/2013
Disusun
Oleh :
Tati Susilowati
NIM : 09 232 0169
FAKULTAS
TARBIYAH
INSTITUT
AGAMA ISLAM IMAM GHOZALI (IAIIG) CILACAP
2013
HALAMAN PENGESAHAN
Bismillahirrahmanirrahiim
Setelah diadakan suatu pengamatan bimbingan dan
evaluasi mengenai Laporan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) mahasiswa IAIIG
Cilacap Program S-I Fakultas Tarbiyah Tahun Akademik 2012/2013, maka laporan
ini telah dinyatakan sesuai dan memenuhi syarat sebagai laporan akhir dari
mahasiswa yang bersangkutan.
Demikian persetujuan ini disampaikan dan semoga
dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Disetujui
dan disahkan pada :
Hari : Senin
Tanggal : 18 Februari 2013
Mengetahui :
Kepala Sekolah
SMP Nurul Huda Gandrungmangu Guru BK
H. Markum Thahir Muh.
Asnawi, Sos.I
Dosen
Pembimbing Lapangan
Fahrurrozi, M.Hum
HALAMAN PENYERAHAN TUGAS PPL
Telah
menyerahkan laporan Praktik Lapangan Bimbingan Siswa kepada Guru BK, DPL dan
panitia PPL Fakultas Tarbiyah, Institut Agama Islam Imam Ghozali (IAIIG)
Cilacap.
Cilacap,
18 Februari 2013
Mahasiswa Praktikum Guru
BK
Tati
Susilowati Muh.
Asnawi, Sos.I
NIM : 09 232 0169 NIP._
Ketua Panitia PPL DPL
Dr. Umi Zulfa, M.Pd Fachrur Rozi, M.Hum
KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT,
karena dengan rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan Laporan Praktek
Pengalaman Lapangan (PPL) yang diselenggarakan pada tanggal 09 Januari sampai
dengan 18 Februari 2013 bertempat di SMP Nurul Huda Gandrungmngu, dan dapat
terlaksana dengan baik.
Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas akhir mata
kuliah Praktek Pengalaman
Lapangan (PPL) pada Fakultas Tarbiyah. Laporan ini juga merupakan pertanggung jawaban mahasiswa sebagai kegiatan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL).
Sebagai
bentuk rasa penghormatan dan penghargaan, kami sampaikan terimakasih kepada:
1. Drs. KH.
Nasrulloh Mukhson selaku Rektor Intitut Agama Islam Imam Ghozali (IAIIG)
Cilacap.
2. Lumaurridlo,
S. Psi. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah Intitut Agama Islam Imam Ghozali (IAIIG)
Cilacap.
3. Dr. Umi
Zulfa, M.Pd. selaku Panitia PPL Fakultas
Tarbiyah Intitut Agama Islam Imam Ghozali (IAIIG) Cilacap.
4. Dosen
Pembimbing Lapangan (DPL) Bapak Fahrurrozi, M.Hum.
5. Segenap
Dosen Intitut Agama Islam Imam Ghozali (IAIIG) Cilacap.
6. Bapak H.Markum Thahir selaku Kepala Sekolah SMP
Nurul Huda Gandrungmangu.
7. Bapak Muh. Asnawi, Sos.I selaku Guru Pamong Bimbingan dan Konseling
8. Bapak Muhsonudin
S.P.dI, selaku guru pamong PAI
9. Bapak Busro
Haidi S.Ag selaku Guru Pamong PAI
10. Segenap Dewan Guru SMP Nurul Huda Gandrungmangu
Cilacap
11. Semua rekan-rekan PPL Intitut
Agama Islam Imam Ghozali (IAIIG) Cilacap.
12. Kepada semua pihak yang telah membantu
jalannya Praktek Pengalaman Lapangan
Kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari
kesempurnaan. Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi perbaikan serta rujukan pengalaman dimasa yang akan datang. Kami
berharap semoga laporan ini dapat berguna bagi kita semua, Amin.
Cilacap, 18
Februari 2013
Penulis,
Tati Susilowati
DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL .................................................................................................... i
HALAMAN
PERSETUJUAN ..................................................................................... ii
KATA
PENGANTAR .................................................................................................. iii
DAFTAR
ISI ................................................................................................................. v
BAB
I. PENDAHULUAN
- Latar Belakang Masalah .................................................................................. 1
- Pengertian Bimbingan dan Konseling ............................................................. 2
- Fungsi dan Tujuan Bimbingan dan Konseling ................................................. 3
BAB
II. URAIAN ISI
- Identifikasi Kasus .............................................................................................. 5
B. Diagnosa
.......................................................................................................... 6
C Prognosis ........................................................................................................... 6
- Pemberian Bantuan ............................................................................................ 7
- Follow Up Service ............................................................................................. 7
BAB
III................................................................................................................. PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................................................ 9
- Saran-saran ......................................................................................................... 10
- Penutup .............................................................................................................. 11
DAFTAR
PUSTAKA ................................................................................................... 12
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Pelayanan Bimbingan dan Konseling di Sekolah atau Madrasah
merupakan usaha membantu peserta didik dalam pengembangan kehidupan pribadi,
kehidupan sosial, kegiatan belajar, serta perencanaan dan pengembangan karier.
Pelayanan ini juga membantu mengatasi kelemahan dan hambatan serta masalah yang
dihadapi peserta didik.
Penanganan siswa dalam bimbingan dan konseling
umumnya diartikan sebagai penanganan siswa bermasalah dan yang prestasinya jauh
berada dibawah pencapaian. Akan tetapi penanganan siswa secara luas tidak hanya
menyangkut siswa yang bermasalah saja tetapi juga menyangkut penanganan siswa
yang menunjukkan prestasi tinggi.
Kegiatan bimbingan dan konseling diarahkan kepada
terpenuhinya tugas-tugas perkembangan peserta didik dalam setiap tahap
perkembangan mereka, dalam upaya mewujudkan tugas-tugas perkembangan itu,
kegiatan bimbingan dan konseling mendorong peserta didik mengenal diri dan
lingkungan, mengembangkan diri dan sikap positif, mengembangkan arah karier dan
masa depan. Kegiatan bimbingan dan konseling meliputi bimbingan pribadi, bimbingan sosial,
bimbingan belajar dan bimbingan karier.
Konseli sebagai seorang individu yang sedang berada
dalam proses berkembang atau menjadi (on
becoming), yaitu berkembang kearah kematangan dan kemandirian. Untuk
mencapai kematangan tersebut, konseli memerlukan bimbingan karena mereka masih
kurang memiliki pemahaman atau wawasan tantang dirinya atau lingkungannya, juga
pengalaman dalam menentukan arah kehidupannya.
B. Pengertian
Bimbingan dan konseling
Menurut Tolbert, bimbingan adalah seluruh program
atau semua kegiatan dan layanan dalam lembaga pendidikan yang diarahkan pada
membantu individu agar mereka dapat menyusun dan melaksanakakn rencana serta
melakukan penyesuaian diri dalam aspek kehidupannya sehari-hari.
Konseling merupakan salah satu teknik atau layanan
di dalam bimbingan, hal ini dikarenakan konseling dapat memberikan perubahan
yang mendasar, yaitu mengubah sikap. Sikap mendasari perbuatan, pemikiran,
pandangan dan perasaan dan lain-lain.
Jadi, Bimbingan dan konseling adalah
pelayanan bantuan untuk peserta didik, baik secara perorangan maupun kelompok,
agar mampu mandiri dan berkembang secara optimal, dalam bidang pengembangan
kehidupan pribadi, kehidupan sosial, kemampuan belajar, dan perencanaan karier,
melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung berdasarkan norma-norma
yang berlaku.
C.
Fungsi dan Tujuan Bimbingan dan
Konseling
1. Fungsi Bimbingan dan Konseling siswa
diantaranya:
a. Fungsi pemahaman, yaitu fungsi bimbingan
dan konseling membantu konseli agar memiliki pemahaman terhadap dirinya
(potensinya) dan lingkungannya (pendidikan, norma agama).
b. Fungsi Preventif, yaitu fungsi yang
berkaitan dengan upaya konselor untuk senantiasa mengantisipasi berbagai masalah
yang mungkin terjadi dan berupaya untuk mencegahnya supaya tidak dialami oleh
konseli.
c. Fungsi Pengembangan, Yaitu fungsi
bimbingan dan konseling yang sifatnya lebih proaktif dari fungsi-fungsi
lainnya.
d. Fungsi Penyembuhan, yaitu fungsi
bimbingan dan konseling yang berkaitan dengan upaya pemberian bantuan kepada
konseli yang telah mengalami masalah.
e. Fungsi Penyaluran, yaitu fungsi
bimbingan dan konseling dalam membantu konseli memilih kegiatan
ekstrakulikuler, jurusan atau program studi, dan memantapkan penguasaan karier
atau jabatan yang sesuai dengan minat bakat, keahlian, dan ciri-ciri
kepribadian lainnya.
f. Fungsi Adaptasi, yaitu fungsi membantu para
pelaksana pendidikan, kepala sekolah/madrasah, dan staf, konselor, dan guru
untuk menyelesaikan program pendidikan terhadap latar belakang pendidikan,
minat, kemampuan, dan kebutuhan konseli.
g. Fungsi Penyesuaian, yaitu fungsi
bimbingan dan konseling dalam membantu konseli agar dapat menyesuaikan diri
dengan lingkungannya secara dinamis dan konstruktif.
h. Fungsi Perbaikan, yaitu fungsi bimbingan
dan konseling untuk membantu konseli sehingga dapat memperbaiki kekeliruan
dalam berpikir, berperasaan, dan betindak.
i.
Fungsi
Fasilitasi, Memberikan kemudahan kepada konseli dalam mencapai pertumbuhan dan
perkembangan yang optimal, serasi, selaras dan seimbang.
j.
Fungsi
Pemeliharaan, yaitu untuk membantu konseli supaya dapat menjaga diri dan
mempertahankan situasi kondusif yang telah tercipta dalam dirinya.
2. Tujuan pelayanan bimbingan di sekolah
ialah agar konseli dapat:
a. Merencanakan kegiatan penyelesaian
studi, perkembangan karier serta kehidupannya dimasa yang akan datang;
b. Mengembangkan seluruh potensi dan
kekuatan yang dimilikinya seoptimal mungkin;
c. Menyesuaikan diri dengan lingkungan
sekolah, lingkungan masyarakat, serta lingkungan kerjanya;
d. Mengatasi hambatan dan kesulitan yang
dihadapi dalam studi, penyesuaian dengan lingkungan sekolah, masyarakat, maupun
lingkungan kerja.
BAB II
URAIAN ISI
A. Identifikasi
Kasus
Nama : ARIEF ZAINUDIN
Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 24 Juni 1996
Alamat :
Jalan Indramayu, Jakarta Selatan
Domisili : Lapang Asem RT
03/O6 Kecamatan Bantarsari
Nama Bapak : TOHIR
Nama Ibu : SITI DIYANAH
Pekerjaan Bapak : Tani
Pekerjaan Ibu : Tani
Jumlah Saudara : 3 (tiga)
Anak ke : 3 (tiga)
Kelas : VIII F
Kasus : Sering tidak
berangkat sekolah karena Bangun Kesiangan.
Informasi
Data
a. Proses Pencarian Data dan Informasi
Data dan informasi diperoleh dari klien yang
bersangkutan dengan mengadukan secara langsung permasalahan yang dihadapi
kepada konselor, kemudian konselor menanggapi dengan sharing dan interview
dengan klien untuk menggali data dan informasi lebih lanjut.
b. Hasil Perolehan Data dan Informasi
Dalam proses
belajar disekolah klien mempunyai kendala yang sangat menggangu perasaan dan
pikirannya, sehingga konsentrasi belajar menjadi tidak semangat.
Kendala-kendala tersebut disebabkan karena kurangnya perhatian dari Orang tua
sehingga anak menjadi malas untuk berangkat kesekolah.
Diagnosa
Jenis masalah : Anak kurang kondusif dalam
belajar.
Sebab masalah : Kurang Perhatian Orang tua
menyebabkan Anak sering tidak Berangkat Sekolah.
B. Prognosis
Tujuan :
Memberikan alternatif solusi pemecahan masalah dan pendampingan terhadap klien.
Sasaran tingkah laku : tetap menjalani meskipun tidak ada dukungan dari
Orang tua dan lingkungan kelas,perbuatan yang buruk di tinggalkan dan yang baik
di jalankan.
Metode :
Konseling Individual
Tempat :
Ruang Kelas
VII F
Pelaksana : Konselor (mahasiswa praktikum)
C.
Pemberian
Bantuan
Tujuan :
Menetapkan macam tehnik pemberian bantuan yang
sesuai dengan corak / sesuai dengan tingkat kesulitan
yang dihadapi peserta
didik.
Keputusan : Diadakan bimbingan individual
1. Pengembangan kehidupan
pribadi, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta
didik dalam memahami, menilai, dan mengembangkan potensi dan kecakapan, bakat
dan minat, serta kondisi sesuai dengan karakteristik kepribadian dan
kebutuhan dirinya secara realistik.
2.
Pengembangan
kemampuan belajar, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik
mengembangkan kemampuan belajar dalam rangka mengikuti pendidikan
sekolah/madrasah dan belajar secara mandiri.
3.
Membangun komunikasi yang baik antara anak dengan orang tua sehingga segala sesuatunya bisa memberikan yang terbaik untuk peserta didik dan tidak ada Skate yang
memisahkan antara orang tua dengan peserta didik.
D. Follow Up Service
Tujuan : Untuk mengetahui sejauh mana hasil pemberian
bantuan tersebut
Metode Penilaian : Penilaian dan observasi
Prosedur : Penilaian segera (LAISEG)
Dari hasil observasi oleh konselor bahwa konseli
(siswa): mengalami perubahan perilaku
konseli ke arah yang lebih positif, sehat dan dinamis; pemahaman baru dari konseli tentang masalah yang dihadapinya; dan adanya
rencana hidup masa yang akan datang dengan program yang jelas. Adapun
hubungannya dengan orang tua bisa berjalan kembali dengan baik sebab adanya
komunikasi yang baik dapat memperlancar semua kegiatan termasuk dari segi orang
tuanya pun sudah menyadari kalau kurang adanya hubungan yang hasmonis, dengan
kata lain tidak adanya motivasi yang mengenai pada diri siswa. Dari sinilah
peserta didik menjadi lebih merasakan apa yang namanya perhatian dari orang
tua.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Pemberian layanan bimbingan dan konseling
membutuhkan kerja sama, kekompakan, saling pengertian, saling membantu, dan
saling menunjang diantara para
pelaksananya. Dalam kedudukan sebagai personel pelaksana proses pembelajaran disekolah
guru memiliki posisi Strategis. Dibanding
dengan guru atau konselor, misalnya guru lebih sering berinteraksi dengan siswa secara langsung. Oleh karena
itu, guru maupun konselor seyogyanya dapat menguasai proses dan berbagai teknik
konseling, sehingga bantuan yang diberikan kepada peserta didik dalam rangka
pengentasan masalahnya dapat berjalan secara efektif dan efisien.
Konseling
adalah pelayanan bantuan untuk peserta didik, baik secara perorangan maupun
kelompok, agar mampu mandiri dan berkembang secara optimal, dalam bidang
pengembangan kehidupan pribadi, kehidupan sosial, kemampuan belajar, dan
perencanaan karir, melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung,
berdasarkan norma-norma yang berlaku.
Visi
pelayanan konseling adalah terwujudnya kehidupan kemanusiaan yang membahagiakan
melalui tersedianya pelayanan bantuan dalam pemberian dukungan perkembangan dan
pengentasan masalah agar peserta didik berkembang secara optimal, mandiri dan
bahagia. Adapun bimbingan siswa yang kami tangani adalah:
a.
Identifikasi kasus
b.
Diagnosa
c.
Prognosis
d.
Pemberian bantuan
e.
Follow up service
B.
Saran-saran
1. Pengawasan
kegiatan pelayanan konseling dilakukan secara berkala dan berkelanjutan.
2. Hasil
pengawasan dianalisis, dan ditindaklanjuti untuk peningkatan mutu perencanaan
dan pelaksanaan kegiatan pelayanan konseling di sekolah/madrasah.
3. Hubungan
antara sekolah/madrasah dengan wali murid harus lebih ditingkatkan agar terjadi komunikasi yang
baik
4. Layanan
bimbingan siswa jangan hanya ditujukan kepada siswa yang mengalami prestasi
rendah, tetapi siswa yang mengalami prestasi tinggi juga perlu mendapatkan
pelayanan bimbingan.
C. Penutup
Segala puji bagi Allah Tuhan semesta
alam, karena dengan hidayah-Nya taufik dan rahmat serta nikmat dari-Nya yang
telah tercurah kepada kita semua, sehingga penyusun dapat menyelesaikan “
Laporan Akhir Praktek Pengalaman Lapangan dan Layanan Bimbingan Siswa” dengan
lancar. Semoga laporan ini akan bermanfaat bagi kita semua amin.
DAFTAR PUSTAKA
Hikmawanti, Fenti. 2010. Bimbingan Konseling.
Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
Willis, Sofyan S. 2007. Konseling Individu
Teori dan Praktek. Bandung: Alfabeta.
Winkel, WS. 1985. Bimbingan dan Konseling Di
Sekolah Menengah. Jakarta: PT. Gramedia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar