halaman pengesahan
email; wahyualin@gmail.com
blog ;
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
PSG ( Pendidikan
Sistem Ganda ) merupakan salah satu bagian terpenting yang harus di laksanakan
oleh siswa sesuai dengan kurikulum
pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan ( SMK ) tahun 2012 sebagai akademik bagi
setiap siswa. Penempatan atau pembagian tempat PSG sesuai dengan kemampuan dan
bidang keahlian siswa, dan sebagian besar tempatnya di tentukan oleh pihak
sekolah.
B.
Uraian
Waktu dan Tempat Pelaksanaan PSG
Pendidikan Sistem
Ganda ( PSG ) yang dilaksanakan dari mulai tanggal 02 Oktober – 22 Desember
2012 yang bertempat di KANTOR POS SIDAREJA mempunyai jam / uraian waktu
sebagai berikut :
v
Hari senin – kamis : 08.00 - 15.00 WIB
v
Hari jum’at : 08.00 - 11.30
dan 13.00 -14.00 WIB
v
Hari sabtu : 08.00 - 13.00
WIB
C.
Tujuan Pendidikan
Sistem Ganda (PSG)
1.
Tujuan Umum
a)
Mempererat dengan
Kantor Pos Sidareja.
b)
Menggalang kerjasama
yang saling menguntungkan antara dunia pendidikan dengan dunia usaha / instansi.
2. Tujuan Khusus
a)
Melatih siswa untuk
disiplin, tanggung jawab dan memotivasi siswa untuk bekerja atau berwirausaha
setelah mengenal dunia usaha.
b)
Membekali siswa
dengan pengalaman bekerja sebagai persiapan diri di dalam masyarakat dan dunia
usaha instansi yang lain di masa mendatang.
c)
Mengasah
ketrampilan siswa sesuai degan jurusan masing-masing.
d)
Meluaskan pandangan
siswa terhadap jenis-jenis bidang usaha.
e)
Mendidik siswa agar
lebih menghargai waktu.
f)
Untuk mengetahui
kemampuan bekerja siswa dalam dunia kerja.
D.
Manfaat Pendidikan Sistem Ganda ( PSG )
Beberapa manfaat-manfaat dari
kegiatan PSG yang merupakan tujuan utama, diantaranya :
a)
Siswa dapat
mempraktekan pelajaran yang sudah di ajarkan di sekolah.
b)
Siswa dapat
mengembangkan pola pikir dan ketrampilanya.
c)
Setelah selesai
sekolah siswa diharapkan mampu mengerti dan memahami pada dunia usaha.
d)
Siswa menjadi
bersikap lebih mandiri
BAB II
PEMBAHASAN
A.
SEJARAH POS INDONESIA
Pos Indonesia
Logo PT Pos Indonesia (Persero)
Pos
Indonesia
Merupakan
sebuah badan usaha milik negara (BUMN) Indonesia yang
bergerak di bidang layanan pos. Saat ini, bentuk
badan usaha Pos Indonesia merupakan perseroan terbatas dan sering disebut
dengan PT. Pos Indonesia. Bentuk usaha Pos Indonesia ini berdasarkan Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1995. Peraturan Pemerintah tersebut
berisi tentang pengalihan bentuk awal Pos Indonesia yang berupa perusahaan umum
(perum) menjadi sebuah perusahaan (persero). Pos Indonesia memiliki Anggaran
Dasar dan Anggaran Rumah Tangga yang dicatatkan di Akta Notaris Sutjipto, S. H.
Nomor 117 pada tanggal 20 Juni 1995 yang juga telah mengalami perubahan
sebagaimana yang dicatatkan di Akta Notaris Sutjipto, S. H. Nomor 89 pada
tanggal 21 September 1998 dan Nomor 111 pada tanggal 28 Oktober 1998.
Pelayanan
Dalam melaksanakan pelayanan pos di Indonesia,
Pos Indonesia membagi wilayah negara Indonesia sebelas daerah atau divisi regional
dalam pengoperasiannya. Pembagian divisi-divisi tersebut mencakup semua
provinsi yang ada di Indonesia.
Setiap divisi meliputi satu atau beberapa provinsi yang menjadi bagian dari
divisi tersebut.
Ekspansi wilayah pelayanan Pos
Indonesia tidak hanya meliputi wilayah Indonesia saja, tetapi juga sudah
meliputi dunia internasional. Pelayanan dalam skala internasional ini
memungkinkan Pos Indonesia untuk melaksanakan salah satu tujuannya untuk bisa go
international. Ekspansi wilayah pelayanan Pos Indonesia ini dilakukan
dengan menjalin kerja sama dengan badan-badan usaha di negara lain yang
berskala internasional, seperti Western Union.
Andil Pos Indonesia dalam melayani
pelanggannya, baik di skala nasional ataupun internasional, tidak terbatas
hanya dalam dunia perposan, tetapi juga dalam dunia keuangan. Fasilitas
transfer uang melalui Pos Indonesia bisa dinikmati oleh para pelanggannya.
Fasilitas pembayaran tagihan listrik, air, dan telepon pun bisa dinikmati di
kantor-kantor Pos Indonesia.
Sejarah
Dunia
perposan modern muncul di Indonesia sejak tahun 1602 pada saat VOC menguasai bumi nusantara ini. Pada saat itu, perhubungan
pos hanya dilakukan di kota-kota tertentu yang berada di Pulau Jawa dan luar Pulau Jawa.
Surat-surat atau paket-paket pos hanya diletakkan di Stadsherbrg atau Gedung
Penginapan Kota sehingga orang-orang harus selalu mengecek apakah ada surat atau paket untuknya di dalam gedung itu. Untuk
meningkatkan keamanan surat-surat dan paket-paket pos tersebut, Gubernur
Jenderal G. W. Baron Van Imhoff mendirikan kantor pos pertama di Indonesia yang
terletak di Batavia (Jakarta). Pos pertama ini didirikan pada tanggal 20 Agustus
1746.
Era
kepemimpinan Gubernur Jenderal Daendels
di VOC membuat sebuah kemajuan yang cukup berarti
di dalam pelayanan pos di nusantara. Kemajuan tersebut berupa pembuatan jalan
yang terbentang dari Anyer sampai Panarukan. Jalan sepanjang 1.000 km ini
sangat membantu dalam mempercepat pengantaran surat-surat dan paket-paket
antarkota di Pulau Jawa.
Jalan yang dibuat dengan metode rodi (kerja paksa) ini dikenal dengan nama
Groote Postweg (Jalan Raya Pos). Dengan adanya jalan ini, perjalanan antara
Provinsi Jawa Barat sampai Provinsi Jawa Timur, yang awalnya bisa memakan waktu
puluhan hari, bisa ditempuh dalam jangka waktu kurang dari seminggu.
Arus
perkembangan teknologi telepon dan telegraf yang masuk ke Indonesia pun
mengubah sistem pelayanan pos di Indonesia. Pada tahun 1906, pos di Indonesia
pun akhirnya berubah menjadi Posts Telegraafend Telefoon Dienst atau Jawatan
Pos, Telegraf, dan Telepon (PTT). Layanan pos yang awalnya berpusat di
Welrevender (Gambir) juga berpindah ke Dinas Pekerjaan Umum atau Burgerlijke
Openbare Werker (BOW) di Bandung pada tahun 1923. Pada saat pendudukan Jepang
di Indonesia, Jawatan PTT dikuasai oleh militer Jepang. Angkatan Muda PTT
(AMPTT) mengambil alih kekuasaan Jawatan PTT tersebut dan kemudian secara resmi
berubah menjadi Jawatan PTT Republik Indonesia. Peristiwa tersebut terjadi pada
tanggal 27 September 1945. Hari itu pun diperingati sebagai Hari Bakti PTT atau
Hari Bakti Parpostel.
Pada tahun
1961, Pos Indonesia resmi mejadi perusahaan negara berdasarkan Peraturan
Pemerintah Nomor 240 Tahun 1961. Peraturan tersebut menyebutkan bahwa Jawatan
PTT itu kemudian berubah menjadi Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi (PN
Postel). Setelah menjadi perusahaan negara, Perusahaan Negara Pos dan
Telekomunikasi (PN Postel) mengalami pemecahan menjadi Perusahaan Negara Pos
dan Giro (PN Pos dan Giro) dan Perusahaan Negara Telekomunikasi (PN
Telekomunikasi). Hal ini bertujuan untuk mencapai perkembangan yang lebih luas
lagi dari masing-masing badan usaha milik negara (BUMN) ini. Pemecahan PN Postel menjadi PN Pos dan Giro dan PN
Telekomunikasi ini memiliki legalitas hukum melalui Peraturan Pemerintah Nomor
29 Tahun 1965 dan Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1965.
Pemerintah
mengeluarkan Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1978 dikeluarkan untuk mengubah
lagi bentuk badan usaha dari pelayanan pos di Indonesia ini (melalui PN Pos dan
Giro). Dengan dikeluarkannya peraturan tersebut, Perusahaan Negara Pos dan Giro
berubah menjadi Perusahaan Umum Pos dan Giro (Perum Pos dan Giro). Hal ini
bertujuan untuk semakin mempermudah keleluasaan pelayanan pos bagi masyarakat
Indonesia. Perubahan bentuk usaha dari sebuah perusahaan negara menjadi
perusahaan umum ini pun disempurnakan lagi supaya bisa mengikuti iklim usaha
yang sedang berkembang melalui keluarnya Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun
1984 mengenai tata cara pembinaan dan pengawasan. Setelah beberapa tahun
memberikan pelayanan dengan statusnya sebagai perusahaan umum, Pos Indonesia
mengalami perubahan status atau bentuk usaha lagi. Dengan dikeluarkannya
Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 1995, Perum Pos dan Giro berubah menjadi PT.
Pos Indonesia (Persero). Hal ini bertujuan untuk memberikan fleksibilitas dan
kedinamisan untuk PT. Pos Indonesia (Persero) sehingga bisa lebih baik dalam melayani
masyarakat dan menghadapi perkembangan dunia bisnis yang semakin ketat
persaingannya.
Logo
Logo PN
Postel (1956-1965).
Logo PT. Pos
Indonesia
Arti Logo
Logo merupakan sebuah simbol yang
menunjukkan citra, visi, dan misi dari pemilik logo tersebut. Apabila logo tersebut adalah milik sebuah perusahaan, logo tersebut akan merefleksikan jati diri
perusahaan tersebut. Logo juga merupakan identitas suatu
perusahaan yang menggambarkan tujuan-tujuan, prinsip-prinsip, serta ideologi yang dimiliki oleh perusahaan
tersebut.
Kantor Pos Pertama
Sejarah
mencatat keberadaan perusahaan ini di Indonesia begitu panjang, kantorpos
pertama didirikan di Batavia (sekarang Jakarta) oleh Gubernur Jendral G.W Baron
van Imhoff pada tanggal 26 Agustus 1746 dengan tujuan untuk lebih menjamin
keamanan surat-surat penduduk, terutama bagi mereka yang berdagang dari
kantor-kantor di luar Jawa dan bagi mereka yang datang dari dan pergi ke Negeri
Belanda. Sejak itulah pelayanan pos telah lahir mengemban peran dan fungsi
pelayanan kepada publik.
Perubahan Status Pos Indonesia
Pos Indonesia telah beberapa kali mengalami perubahan status
mulai dari Jawatan PTT (Post, Telegraph dan Telephone). Badan usaha yang
dipimpin oleh seorang Kepala Jawatan ini operasinya tidak bersifat komersial
dan fungsinya lebih diarahkan untuk mengadakan pelayanan publik. Perkembangan
terus terjadi hingga statusnya menjadi Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi
(PN Postel). Mengamati perkembangan zaman dimana sektor pos dan telekomunikasi
berkembang sangat pesat, maka pada tahun 1965 berganti menjadi Perusahaan
Negara Pos dan Giro (PN Pos dan Giro), dan pada tahun 1978 berubah menjadi
Perum Pos dan Giro yang sejak ini ditegaskan sebagai badan usaha tunggal dalam
menyelenggarakan dinas pos dan giropos baik untuk hubungan dalam maupun luar
negeri. Selama 17 tahun berstatus Perum, maka pada Juni 1995 berubah menjadi Perseroan
Terbatas dengan nama PT Pos Indonesia (Persero).
Pos Indonesia Masa Kini
Dengan berjalannya waktu, Pos Indonesia kini telah mampu
menunjukkan kreatifitasnya dalam pengembangan bidang perposan Indonesia dengan
memanfaatkan insfrastruktur jejaring yang dimilikinya yang mencapai sekitar 24
ribu titik layanan yang menjangkau 100 persen kota/kabupaten, hampir 100 persen
kecamatan dan 42 persen kelurahan/desa, dan 940 lokasi transmigrasi terpencil
di Indonesia. Seiring dengan perkembangan informasi, komunikasi dan teknologi,
jejaring Pos Indonesia sudah memiliki 3.700 Kantorpos online, serta dilengkapi
elektronic mobile pos di beberapa kota besar.
B.
SEJARAH SINGKAT KANTOR POS SIDAREJA
Kantor Pos Sidareja yang beralamat di Jl. Jend. Sudirman
No 100 Cilacap 53261, didirikan pada bulan Juli tahun 1968.
Kepala kantos pos pertama kali adalah Bapak Reman,
setelah selang 5-7 tahun berikutnya digantikan oleh Bapak Kustoyo sebagi kepala
Kantor pos yang ke dua. Lalu kepala kantor pos sidareja yang ke tiga adalah
Bapak Darsono, kemudian di gantikan oleh Bapak Tukimin. Selanjutnya kepala
kantor pos yang ke lima adalah Bapak Irsyad R. Sugiono, kemudian di lanjutkan kembali
oleh Bapak Dadang Surjana sebagai kepala kantor pos sidareja yang ke enam
hingga sekarang.
Dari pertama didirikan Kantor Pos di Sidareja pada tahun
1968 baru ada enam pergantian kepala kantor pos, dapat di simpulkan pergantian
kepala kantor pos sekitar 5-7 tahun sekali.
Pada tahun 2009 Bapak Dadang Surjana diangkat sebagai
kepala kantor pos sidareja, serta di tetapkan di loket pertama. Sedangkan loket
kedua di pegang oleh Bapak Sabar yang semula sebagai pengirim surat. Kantor pos
sidareja di renovasi/di bangun ulang sekitar 5 tahun belakang tepatnya tahun
2007.
C.
VISI,
MISI, DAN MOTTO KANTOR POS SIDAREJA
§ VISI
Menjadi pemimpin pasar di
Indonesia dengan menyediakan layanan surat pos, paket, logistrik yang handal
serta jasa keuangan yang terpercaya.
§ MISI
-
Berkomunikasi pada
pelanggan untuk menyediakan layanan yang selalu tepat waktu dan nilai terbaik.
-
Berkomitmen kepada
karyawan untuk memberikan iklim kerja yang aman, nyaman dan menghargai
kontribusi.
-
Berkomitmen kepada
pemegang saham untuk memberikan hasil usaha yang menguntungkan dan terus
bertumbuh.
-
Berkomitmen untuk
berkontribusi positif kepada masyarakat.
-
Berkomitmen untuk
berperilaku transparan dan terpercaya kepada seluruh pemangku kepentingan.
§ MOTTO
Tepat waktu setiap waktu ( On
Time Every Time )
D.
JUMLAH
KARYAWAN DAN STRUKTUR KANTOR POS CABANG SIDAREJA
Jumlah karyawan kantor pos sidareja terdiri atas lima
orang diantaranya :
1.
Bapak Dadang Surjana, selaku kepala kantor pos dan
memegang loket pertama.
2. Bapak Sabar
sebagai pemegang loket kedua.
3. Bapak
Karsono sebagai pengantar surat.
4. Bapak Sarkim
sebagai pengantar surat menemani bapak karsono.
5. Bapak Yatno
sebagai pesuruh kantor pos dan penjaga parkir.
Struktur
kantor pos sidareja
E.
TUGAS-TUGAS BAGIAN LOKET
a)
Loket 1 (Satu)
-
Pengambilan dan pengiriman uang melalui wesel
-
Pembayaran pajak
-
Pembayaran angsuran
-
Pembayaran TV kabel
-
Pembayaran PLN,PDAM,TELEPON,TABUNGAN BANK
-
Pemesanan tiket pesawat dan kereta api
b)
Loket 2 (dua)
-
Pengiriman paket dan surat
-
Menjual perangko dan materai
-
Pembayaran angsuran
-
Pembayaran TV kabel
-
Pembayaran PLN,PDAM,TELEPON, dan TABUNGAN BANK
Tugas Pokok Kantor Pos Sidareja
-
Pengantaran serta pengiriman surat/paket.
-
Menjual perangko dan materai.
-
Pengiriman dan pengambilan wesel.
Tugas Tambahan Kantor Pos Sidareja
-
Pembayaran angsuran.
-
Pembayaran pajak.
-
Pembayaran TV kabel, PLN, PDAM, TABUNGAN, TELEPON dll.
-
Pemesanan tiket secara on line.
-
Melayani
pengambilan gaji pensiun.
F.
TUGAS
PENGANTAR SURAT
a.
Mengantarkan surat dan
paket yang masuk ke kantor pos Sidareja ke alamat yang di tuju dalam surat
tersebut.
b.
Menyortir surat dan mengurusi berbagai
kegiatan surat menyurat baik yang masuk maupun yang akan dikirimkan.
c.
Menandatangani
serah terima kiriman surat dari pusat.
d.
Mencatat wesel pos
kebuku antaran pos.
e.
Mengelompokan surat
khusus EMS,PAKET,DN,LN,dan memasukannya kedalam kantong pengiriman
f.
Membantu kepala
dalam berbagai kegiatan.
g.
Dll.
Berikut
beberapa macam contoh jenis surat paket :
Macam-macam
jenis surat paket
-210 Surat
Kilat Khusus
-230 Paket Pos
-240 Paket
Kilat Khusus
-311 EMS
Dokumen
-312 EMS Non
Dokumen
-320 Suart R LN
-331 Paket
Cepat INT
-332 Paket
Biasa INT
-416 Express
Dokumen Regional
-417 Express
Dokumen Nasional
-446 Express
Barang Regional
-447 Express
Barang Nasional
-H14 Kiriman
TNI AD PP Biasa
-H27 Kiriman TNI AD SKH
-P5D Kiriman TNI AD Express
G. MACAM-MACAM
JENIS LAYANAN
Ø Pengiriman Surat/Dokumen
1.
Pos
Express
2.
Kilat
Khusus
3.
Paket
Pos Kilat Khusus
4.
Pengiriman
Surat/Dokumen & Expres Mail Servis (EMS)
Ø PENGIRIMAN UANG DALAM NEGERI
1.
Wesel
Pos INSTAN
2.
WESTERN
UNION
Ø POSPAY
1.
Pembayaran
Angsuran Kredit Motor dan Mobil (Adira), FIF, BAF dll.
2.
Pembayaran
rekening listrik/TOKEN/PDAM
3.
Pembayaran
Pajak
Ø SIMPAN UANG/TABUNGAN
1.
E-Batarapos
dan Shar-e Muamalat
2.
GIRO
ON LINE (GOL)
Ø Layanan Lain
1.
DENDA
POS
2.
MATERAI
URAIAN WAKTU JAM BUKA LOKET
SENIN Dari Jam 08.00 s/d 15.00 SEMUA LOKET
SELASA Dari Jam 08.00 s/d 15.00 SEMUA LOKET
RABU Dari Jam 08.00
s/d 15.00 SEMUA
LOKET
KAMIS Dari Jam 08.00 s/d 15.00 SEMUA LOKET
JUM’AT Dari Jam 08.00 s/d 11.30
13.00 s/d 14.00 SEMUA
LOKET
SABTU Dari Jam 08.00 s/d 13.00 SEMUA LOKET
PRINSIP 5R KANTOR POS SIDAREJA
“ SAYA DATANG UNTUK BEKERJA DENGAN
BUDAYA KERJA 5R
( RINGKAS-RAPI-RESIK-RAWAT-RAJIN )
DAN PENERAPAN PELAYANAN PREST “
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Dari uraian di atas,
penyusun dapat mengambil kesimpulan bahwa :
1.
Dengan adanya
kegiatan Pendidikan Sistem Ganda ( PSG ) peserta PSG dapat memperoleh manfaat
dan pengalaman dalam dunia kerja/instansi yang diharapkan dapat berguna di masa
sekarang maupun masa mendatang.
2.
Peserta PSG
diharapkan dapat menjalin kerjasama yang baik dan selaras antara pihak sekolah
dan pihak instansi dimana peserta melakukan PSG.
3.
Peserta PSG dapat
melihat secara langsung situasi/keadaan yang terjadi dalam dunia kerja nyata
dan pesertapun dapat mengetahui kegiatan yang dilakukan di dalam Kantor Pos
Sidareja.
4.
Setelah pelaksanaan
kegiatan PSG, siswa setelah lulus Sekolah Menengah Kejuruan ( SMK ) diharapkan
sudah siap untuk langsung terjun pada dunia kerja yang sesungguhnya.
B.
KATA
PENUTUP
Kami selaku penyusun bersyukur kepada Allah SWT yang telah
memberikan petujuk hingga laporan ini selesai, walaupun masih sangat sederhana
dan masih banyak kekurangan. Dan kami berterima kasih kepada Bapak pembimbing
dari sekolah maupun dari instansi yang telah memberikan arahan dan bimbinganya
terhadap laporan ini.
Akhir kata, semoga laporan ini dapat bermanfaat
bagi kita semua khususnya bagi penyusun sendiri. Dan semoga Alllah SWT selalu
memberikan petunjuk dan barokah-Nya untuk kita. AMIN
C.
SARAN-SARAN
1.
Saran untuk
INSTANSI
a)
Diharapkan pihak
Instansi untuk lebih menerapkan tata
tertib yang berlaku agar peserta PSG lebih disiplin.
b)
Pihak Instansi
hendaklah memberitahukan tata tertib yang berlaku dalam instansi sebelum siswa
melakukan kegiatan PSG.
c)
Lebih meningkatkan
kualitas dan mutu pelayanan dalam arti lebih tanggap dalam melayani masyarakat..
2.
Saran untuk SEKOLAH
a)
Pihak sekolah
diharapkan lebih teliti dalam pemilihan tempat PSG, karena agar sesui dengan
jurusan masing-masing siswa.
b)
Pemberian bimbingan
sebelum siswa melakukan kegiatan PSG harus benar-benar matang karena agar tidak
terjadi kekeliruan didalam melaksanankan tugasnya.
LAMPIRAN
http://wahyualinursalim.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar